Studium General Pascasarjana IAIN Kudus meneguhkan Arah Baru Riset Studi Islam di Era Integasi Ilmu

Blog Single

Kudus, 22 Oktober 2024 – Program Doktor Studi Islam Pascasarjana IAIN Kudus kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi akademik melalui penyelenggaraan Studium General dengan tema “Arah Baru Riset Studi Islam di Era Integrasi Ilmu”. Acara yang diselenggarakan pada Selasa, 22 Oktober 2024, pukul 13.00 WIB ini bertempat di ruang Amphiteater Laboratorium Terpadu IAIN Kudus, dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari mahasiswa doktoral-magister, dosen Pascasarjana, serta peneliti di berbagai bidang keilmuan.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, M.Si, secara resmi membuka acara dengan menyampaikan pandangan strategis mengenai pentingnya transformasi riset keislaman dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam sambutannya, beliau menggarisbawahi bahwa integrasi ilmu adalah langkah penting bagi para akademisi untuk menyesuaikan studi Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin kompleks. “Studi Islam tidak bisa lagi dipandang hanya dari satu perspektif teologis, tetapi harus merangkul pendekatan interdisipliner yang mencakup berbagai dimensi kehidupan manusia,” ujarnya.

Studium General ini menghadirkan Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, seorang pakar terkemuka dalam kajian keislaman, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pemaparannya, Prof. Nur Syam mengulas bagaimana pendekatan riset dalam studi Islam perlu diperbarui untuk menjawab tantangan globalisasi, teknologi, dan dinamika sosial kontemporer. Menurutnya, integrasi ilmu tidak hanya berarti memadukan disiplin-disiplin ilmu sosial dengan ilmu agama, tetapi juga menggabungkan metodologi klasik dengan pendekatan-pendekatan baru seperti digital humanities dan big data dalam penelitian keislaman.

“Era sekarang menuntut para akademisi untuk berpikir di luar batas-batas tradisional. Kita harus mampu menghubungkan penelitian keislaman dengan isu-isu yang relevan seperti lingkungan, gender, ekonomi digital, dan kebijakan publik. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai ilmuwan Muslim dalam menyumbangkan solusi bagi problematika global,” ungkap Prof. Nur Syam.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam riset. "Menghadapi kompleksitas dunia modern, riset studi Islam harus mampu menjembatani antara teologi, sains, teknologi, dan ilmu-ilmu sosial. Hanya dengan cara ini, kita bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi umat manusia," lanjutnya.

Diskusi yang menarik dan dinamis dipandu oleh Dr. Agus Zuhurul Fuqohak, M.S.I, Sekprodi Magister Studi Islam Pascasarjana IAIN Kudus. Dengan gaya moderasi yang menghidupkan suasana, Dr. Agus mampu mengarahkan dialog antara peserta dan narasumber ke dalam kajian yang mendalam. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta menambah dimensi baru dalam pemahaman mereka mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam riset keislaman saat ini.

Salah satu topik yang mendapatkan sorotan dalam diskusi ini adalah bagaimana akademisi muda dapat berperan dalam memperluas horizon penelitian Islam dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan-pendekatan baru. Peserta juga diajak untuk memikirkan bagaimana riset mereka bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan umat.

Melalui kegiatan ini, Program Doktor Studi Islam Pascasarjana IAIN Kudus menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang senantiasa berinovasi dalam pengembangan ilmu keislaman. Diharapkan, hasil dari studium general ini akan mendorong munculnya riset-riset baru yang lebih inklusif, kritis, dan aplikatif, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam dan penyelesaian masalah-masalah sosial kontemporer. Dengan demikian, acara ini juga menjadi momentum penting dalam merealisasikan visi besar Program Doktor Studi Islam IAIN Kudus, yakni menjadi pusat unggulan dalam pengembangan studi Islam terapan yang berbasis pendekatan multidisipliner, sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan ke depan.

Share this Post1:

Galeri Photo