IAIN Kudus Tawarkan Beasiswa Kuliah untuk Santri Malaysia
Tawaran diberikan saat pelaksanaan kegiatan PkM Internasional di Pondok Pesantren An Nahdloh Tanjung Sepat Selangor Malaysia pada tgl 11 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa keterikatan emosional terhadap khidzmah yang diberikan PP. An Nahdloh kepada santri-santri Indonesia dan Malaysia di pedalaman Selangor telah menyentuh hati beliau. "Saya akan berikan beasiswa kalau ada santri Pondok Pesantren ini yang akan kuliah di IAIN Kudus", katanya "Silahkan Ustadz Rizal bisa menyiapkan santri-santri untuk kuliah di kampus IAIN Kudus" tegasnya.
Gayung bersambut, Ustadz Rizal bin Jamian menyampaikan bahwa selalu dalam doa dan ikhtiarnya untuk memberikan layanan pendidikan terintegrasi bagi para santri untuk dapat berpendidikan sampai pendidikan tinggi. Disampaikan, bahwa para santri merindukan berbagai kesempatan ini, bahkan IAiN Kudus merupakan bagian tujuan yang diharapkan agar menjadi kader-kader calon ustadz di Pondok Pesantren An Nahdloh. Karena Kudus sangat dikenal sebagai kota santri yang melahirkan para guru Al Qur'an bersanad sekaligus ilmuwan yang moderat.
"Saya akan serius menyambut tawaran beasiswa ini bagi kami untuk menjadi duta guru-guru Al Quran Bersanad dan akademisi moderat", pungkasnya.
Menurut Umam salah satu Ustadz di PP. An Nahdloh bahwa santri-santri di sini terdiri dari warga asli Malaysia dan warga Indonesia. Integrasi sistem Tahfidz dan Sekolah menjadi daya tarik di sini. Di Malaysia biasanya kalau Tahfidz tidak sekolah, sebaliknya sekolah tidak Tahfidz. "Tetapi di sini santri mendapatkan pembelajaran Tahfidz Al Qur'an, Kitab Kuning, dan Sekolah". Tegasnya
Sementara itu Nus Syaid salah satu Mahasiswa Peserta PKM Kolaborasi Dosen-Mahasiswa Internasional menyatakan bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. Dia bisa menyampaikan sedikit pengalaman mengelola pesantren tahfizh di Indonesia dan menyampaikan kitab tajwid yang dia karang untuk memudahkan santri-santri di sin.
Dalam PKM Kolaborasi Dosen-Mahasiswa Internasional dilakukan presentasi dosen, mahasiswa, dan perwakilan pesantren An Nahdloh untuk menyampaikan pengalaman praktik baik pengelolaan pesantren di Indonesia dan Malaysia. Bahkan juga diserahkan donasi secara sukarela dari mahasiswa Pascasarjana IAIN Kudus.