Tingkatkan Mutu Jurnal Bereputasi Internasional, EiC Quality dan EiC Equilibrium adakan Bencmarking ke Journal of Indonesian Islam (JIIS) UIN Sunan Ampel
Dalam rangka peningkatan pengelolaan mutu jurnal di lingkungan pascasarjana, Editor in Chief (EiC) Jurnal Quality dan EiC Equilibrium melakukan benchmarking ke Journal of Indonesian Islam (JISS) UIN Sunan Ampel Surabaya. Rombongan terdiri dari Fifi Nofiaturrohmah, Muhammad Rikza Muqtada, Husni Mubarok, Fauzan Adim, Kuntarno Noor Aflah, Khusnurrosidah, dan Sufiana Noor. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh EiC JIIS -Khoirun Niam- dan Section Editor -Sulanam.
Dalam kesempatan ini, Fifi Nofiaturrahmah selaku EiC jurnal Quality berharap mampu meberikan penyegaran dalam proses pengelolaan jurnal yang saat ini bertahan di Sinta 3, sehingga mampu meningkatkan peringkat jurnal ke level Internasional. Hal tersebut mengingat Quality merupakan salah satu jurnal yang fokus di dalam kajian kependidikan Islam empirik. Dengan naiknya peringkat jurnal Quality ke taraf Internasional bereputasi diharapkan mampu memberikan oase baru dalam jurnal pendidikan.
Fauzan Adim selaku perwakilan dari jurnal Equilibrium menambahkan proses Internasionalisasi jurnal di lingkungan Pascasarjana IAIN Kudus menjadi suatu keniscayaan. Pascasarjana bertugas untuk mengembangkan dan memproduksi pengetahuan. Sebab itu, jurnal-jurnal tersebut harus mampu memberikan produk-produk ilmiah yang terupdate.
Menanggapi pernyataan dari perwakilan pengelola jurnal Pascasarjana IAIN Kudus, Khoirun Ni’am mengucapkan selamat datang serta memberikan arahan untuk serius dalam mengelola jurnal. Perlu meningkatkan diversitas penulis yang terdiri dari minimal dua negara dan dua benua dalam setiap terbitan. Selain itu, konsistensi terhadap template menjadi penentu baik tidaknya mutu pengelolaan jurnal.
Sulanam selaku managing editor JIIS menambahkan bahwa syarat untuk terus meningkatkan SJR jurnal adalah dengan menjaga konsistensi terbitan dalam setiap edisi. Jangan kemudian terus memperbanyak volume terbitan dalam setiap edisi hanya karena untuk mengejar cuan, karena justru akan terendus sebagai predatory journal. Pengelola jurnal harus konsisten dalam menerbitkan volume terbitan dalam setiap edisi. Misalkan volume terbitan ditambah atau dikurangi pun harus dalam batas kewajaran.
Dalam kunjungan tersebut, kedua belah pihak berkomitmen untuk saling berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pengelolaan jurnal, khususnya di PTKIN. Dengan meningkatnya kualitas jurnal di PTKIN maka secara otomatis akan meningkatkan mutu Perguruan Tinggi itu sendiri.